Definisi dan Arti Kata Judex Juris adalah penilaian oleh badan peradilan terhadap sengketa dengan fokus pada pertimbangan mengenai ketentuan yang akan diberlakukan. Kewenangan ini muncul setelah terang fakta hukum yang terbukti di persidangan. Kewenangan ini ialah tujuan utama lahirnya badan peradilan. Dapat dipahami, sengketa utama antar para pihak hakikatnya merupakan sengketa hukum dan bukan merupakan sengketa fakta. Hal ini muncul dari pemikiran bahwa para pihak sejatinya sudah mengetahui peristiwa hukum yang sebenarnya terjadi, namun tidak mengetahui siapa yang benar dan siapa yang salah dihadapan hukum sehingga perlu dinilai oleh Hakim terhadap perbuatan mereka tersebut. Melihat dari pemahaman ini, maka Judex Juris seharusnya ditempatkan sebagai garda terakhir dalam menyelesaikan masalah hukum di masyarakat. Di Indonesia, kewenangan ini dilekatkan pada Mahkamah Agung sehingga dalam praktiknya Mahkamah Agung biasanya akan menolak perkara yang diajukan padanya dengan alasan pengajuan perkara merupakan penilaian kembali pada fakta hukumnya. Namun demikian, dengan pertimbangan kewenangan Mahkamah Agung untuk memperbaiki putusan tingkat sebelumnya, Mahkamah Agung juga pernah menilai kembali pada fakta hukumnya.

Definisi dan arti kata Judex adalah Hakim dalam Bahasa Latin. Hakim di sini diartikan dalam artian luas yakni pihak yang berwenang memeriksa bukti dan memberikan keputusan atas persengketaan yang diajukan para pihak. Judex disebutkan dalam artian formal dan dilekatkan pada badan tertentu yang memiliki legitimasi terikatnya para pihak terhadap putusan yang dibuatnya. Judex dalam kajian hukum terbagi menjadi Judex Facti dan Judex Juris.

Definisi dan arti kata Judex Facti adalah penilaian oleh Badan Peradilan terhadap sengketa yang telah diperiksa dengan didasarkan pada prioritas untuk menilai fakta hukumnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa Hakim dalam suatu Badan Peradilan, bagaimanapun juga tidak hadir ketika peristiwa hukum tersebut terjadi sehingga sejatinya Hakim tidak dapat menilai situasi sebenarnya dari peristiwa hukum yang terjadi. Berdasarkan pemahaman tersebut, tugas utama Judex Facti ialah menarik kesimpulan dari alat bukti yang diajukan dengan tujuan utama menggambarkan peristiwa hukum yang terjadi. Sekalipun prioritas judex facti ialah penilaian fakta hukumnya, namun fungsi badan peradilan untuk memberikan keputusan atas suatu masalah tetap melekat padanya. Oleh sebab itu, terhadap peristiwa hukum yang telah digambarkan oleh Hakim tersebut selanjutnya diberi keputusan berdasarkan hukum yang berlaku. Di Indonesia, kewenangan ini secara umum dilekatkan pada Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Tingkat Banding.
Secara kebahasaan, judex facti berasal dari Bahasa Latin yang artinya hakim fakta. Beberapa literatur menuliskannya sebagai judex factie yang seharusnya dipandang kurang tepat jika menyadur konteks bahasa asing tersebut. Judex facti secara fungsi nampak berbeda dengan judex jurist. Walaupun demikian, sejatinya keduanya bukan merupakan konotasi melainkan lebih condong pada penajaman konteks penilaian dalam persidangan.

Definisi dan Arti Kata Menolak Permohonan Kasasi adalah pernyataan yang menetapkan status permohonan terhadap kasasi menjadi ditolak. Istilah ini dapat ditemukan dalam amar putusan pada tingkat Kasasi yang djatuhkan oleh Mahkamah Agung. Berdasarkan Pasal 253 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, perkara pada tingkat Kasasi hanya dapat menguji mengenai bilamana cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan undang-undang atau mengenai pengadilan telah melampaui batas wewenangnya. Kedua syarat tersebut sejalan dengan konsep Mahkamah Agung selaku judex juris yang tidak menilai kembali mengenai fakta di persidangan. Dengan ditolaknya Permohonan Kasasi, secara umum putusan yang berlaku ialah putusan sebelumnya kecuali melalui Putusan Kasasi dilakukan perbaikan.