Definisi dan Arti Kata Ex Aequo Et Bono adalah karena keadilan dan kebaikan dalam Bahasa Latin. Istilah ini sering digunakan dalam petitum subsidair dalam suatu gugatan dan diterjemahkan sebagai mohon putusan seadil-adilnya. Petitum tersebut berisi suatu penyerahan segala sesuatunya kepada hakim untuk memberikan putusan yang dianggap paling adil menurut hakim tersebut. Dalam praktiknya, petitum subsider berupa Ex Aequo Et Bono digunakan oleh Hakim sebagai alasan untuk memutus di luar petitum primair. Hal ini merupakan solusi bagi Hakim ketika ditempatkan harus mengambil keputusan yang terikat dengan asas peradilan cepat, sederhana, berbiaya ringan serta asas dilarang memutus dengan ultra petita.

Definisi dan arti kata Atribusi adalah penyerahan wewenang dalam menjalankan pemerintahan oleh pembuat undang-undang kepada organ pemerintahan. Mengacu pada pengertian tersebut, atribusi hanya dapat diterapkan pada tipe pemerintahan yang menerapkan pemisahaan kekuasaan yakni legislatif dan eksekutif. Dari sisi politik hukum, legislatif ialah pemilik legitimasi tertinggi dalam menjalankan roda pemerintahan suatu negara. Oleh sebab itu pemberian kewenangan yang diberikan oleh legislatif kepada organ eksekutif melalui undang-undang yang dibuatnya, memiliki legitimasi kekuasaan yang dominan. Turunan dari legitimasi kekuasaan tersebutlah yang menyebabkan kewenangan atribusi bersifat murni, sehingga dapat diperluas dalam berbagai bentuk untuk menjalankan kewenangan tersebut dengan baik.

Kewenangan Atribusi dapat diperluas untuk menjalankan kewenangan yang diberikan

Definis Atribusi dapat pula ditemukan dalam Pasal 1 angka 22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan yakni pemberian Kewenangan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang.

Definisi dan arti kata Traditio Brevi Manu adalah penyerahan dengan tangan pendek dalam Bahasa Latin. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan penyerahan hak milik suatu benda yang mana penguasaan benda tersebut memang sudah berada pada tangan penguasaannya atas perbuatan hukum yang sah sebelum itu. Penguasaan yang sah dapat diperoleh dari sewa, pinjam meminjam, dan sebagainya. Sebagai contoh, A meminjam buku dari B yang kemudian atas buku tersebut diserahkan oleh B kepada A. Setelah buku tersebut dikuasai oleh A, kemudian A membeli buku tersebut dari B. Perbuatan jual beli secara natura, perbuatan hukum jual beli mengharuskan pemilik awal untuk menyerahkan fisik barang kepada pembeli dalam konteks levering. Dalam konteks traditio brevi manu, karena barang sudah berada pada penguasaan pembeli, maka penyerahan fisik tidak perlu lagi dilakukan. Sedangkan berkaitan dengan peralihan hak kepemilikan secara serta merta dianggap telah tercapai semenjak kesepakatan pembelian tercapai.

Definisi dan arti kata P15 adalah

  • Kode yang didasarkan pada Keputusan Jaksa Agung RI No. 518/A/J.A/11/2001 tanggal 1 Nopember 2001 tentang Perubahan Keputusan Jaksa Agung RI No. 132/JA/11/1994 tentangAdministrasi Perkara Tindak Pidana yang berarti Surat Perintah Penyerahan Berkas Perkara.